Harga Tiket Masuk Tangkuban Perahu – Bandung banyak mempunyai destinasi wisata nan eksotis dengan pesona tiada tara. Salah satu wisata disana dengan daya tarik alamnya nan begitu bagus adalah Gunung Tangkuban Perahu.
Wisata alam nan sudah sangat melegenda kisahnya ini memang tetap menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia kala liburan ke Bandung. Memang tidak bisa dipungkiri jika legenda terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dengan kisah hidup Dayang Sumbi dan Sangkuriang lah nan menjadikan wisata disini sangat menarik.
Tapi, tahukah Anda selain kisah nan sudah diwariskan turun temurun ini terdapat pula pesona lain dari Gunung Tangkuban Perahu?
Nah, kira-kira apa saja ya daya tarik Gunung Tangkuban Perahu nan mungkin belum kita ketahui? Apakah Gunung ini memang secantik nan orang-orang katakan sehingga kita bakal tersihir dengan keindahannya? Tidak perlu lama-lama, langsung saja simak ulasan berikut ini ya!
Artikel terkait: Curug Maribaya Lembang Bandung
Legenda dan Sejarah Tangkuban Perahu
Gunung nan menjadi icon pariwisata di wilayah Bandung ini menyuguhkan keelokan alam nan tentunya bisa menghipnotis para visitor kala datang mengunjunginya. Ada banyak pepohonan besar seperti pinus nan membikin pemandangan di sekitarnya semakin elok nan asri.
Tak hanya itu saja, wisata ini juga menawarkan keajaiban alam nan berupa kawah-kawah nan bagus dan menyegarkan mata saat dipandang. Maka tidak heran, jika wisata ini menjelma menjadi salah satu wisata nan wajib dikunjungi ketika menyambangi Bandung.
Salah satu perihal nan menarik visitor untuk datang kesini tidak lain dan tidak bukan adalah kisah legenda terjadinya Tangkuban Perahu itu sendiri. Pasti sudah banyak nan tahu kan gimana kisah ceritanya?
Legenda Gunung Tangkuban Perahu memang begitu kontroversial. Berawal dari kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang, Gunung Tangkuban Perahu sekarang menjadi sumber cerita turun-temurun nan dikisahkan para orangtua kepada anak-anak mereka.
Menelisik menurut kisah legenda nan beredar, sejatinya Dayang Sumbi dan Sangkuriang merupakan keluarga. Mereka mempunyai hubungan darah dengan status ibu kandung dan anak.
Sangkuriang lahir dari rahim Dayang Sumbi nan menikah dengan Tumang, seorang dewa nan menjelma sebagai seekor anjing. Anak mereka kemudian tumbuh menjadi seorang anak laki-laki nan tampan.
Awalnya kehidupan mereka tenteram dan sejahtera, namun saat Sangkuriang beranjak dewasa, terjadi suatu perihal nan merupakan malapetaka bagi mereka bertiga.
Sangkuriang nan tidak mengetahui jika anjing nan dipelihara ibunya merupakan sang ayah kandung, membunuh Tumang untuk menyenangkan ibunya nan mau sekali makan hati rusa. Hal ini Sangkuriang lakukan lantaran dia sudah berburu rusa hingga masuk ke dalam rimba belantara namun tak kunjung seekor pun nan dia dapat.
Selepas membunuh Tumang, Sangkuriang pulang dengan ceria sembari membawa hati di tangannya. Dayang Sumbi menyambut dengan suka cita dan memasaknya.
Akhirnya, dimakanlah hati sang suami dengan lahap. Sayangnya, kecurigaan Dayang Sumbi mulai muncul tatkala Tumang tak kunjung pulang. Ia kemudian bertanya kepada Sangkuriang dimana sejatinya Si Tumang nan berburu bersamanya.
Merasa bersalah, Sangkuriang pun menceritakan perihal nan sebenarnya kepada Dayang Sumbi. Murkalah wanita tersebut hingga memukul Sangkuriang dengan alu dan mengusirnya dari desa. Tidak hanya itu, dengan hati teriris dan kemarahan nan meledak, Dayang Sumbi berteriak kepada Sangkuriang, mengatakan jika Tumang adalah Ayah Kandungnya.
Sangkuriang pun pergi meninggalkan desa dengan emosi kombinasi aduk. Beberapa tahun setelahnya, Sangkuriang nan telah beranjak dewasa dan mengelana untuk mencari jati diri tiba kembali di desanya. Disana, dia berjumpa kembali dengan Dayang Sumbi.
Ajaibnya, bukannya bertambah tua, wajah dan kulit Dayang Sumbi malah terlihat awet muda, dengan kecantikan nan terpancar jelas. Hal ini dia dapat lantaran telah menyantap hati seorang dewa.
Sangkuriang nan tidak mengenal Dayang Sumbi sebagai ibunya dan begitu juga sebaliknya, Dayang Sumbi nan tidak mengetahui jika Sangkuriang adalah anaknya, saling jatuh cinta. Mereka apalagi berencana menikah dalam waktu nan secepatnya.
Namun naas, sebelum hari pernikahan nan diidamkannya tiba, Dayang Sumbi menyadari bahwa laki-laki nan bakal menikahinya adalah anaknya sendiri. Hal ini dia buktikan dari jejak luka timpukan alu di kepala Sangkuriang.
Akhirnya, Dayang Sumbi pun memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka dan menjelaskan semuanya kepada Sangkuriang.
Namun, Sangkuriang tidak percaya dan tetap mau menikahi Dayang Sumbi. Wanita itu lantas berpikir sangat keras untuk mencari solusi menolak Sangkuriang. Didapatlah sebuah buahpikiran nan mana dia mengusulkan syarat pernikahan kepada Sangkuriang.
Syarat tersebut menyatakan jika Sangkuriang sukses membikin perahu dalam waktu semalam dan sebelum sang fajar muncul, maka Dayang Sumbi bersedia menikahi Sangkuriang. Anaknya itu pun menerima syarat tersebut tanpa ragu.
Mulailah Sangkuriang membikin perahu dengan semangat. Dayang Sumbi pun kaget lantaran perahu nan dibuat Sangkuriang rupanya nyaris selesai, apalagi saat sang fajar tetap jauh munculnya.
Panik, Dayang Sumbi memutuskan untuk membangunkan ayam-ayam di sekitar mereka dengan menggunakan kain nan diberi penerangan. Akhirnya, ayam-ayam tersebut mengira mentari sudah muncul hingga mereka pun berkokok di tengah malam.
Mengetahui jika usahanya kandas lantaran hari sudah pagi, Sangkuriang pun marah. Sayangnya, tindakan Dayang Sumbi tersebut diketahui Sangkuriang hingga kemarahan laki-laki itu bertambah. Tanpa terkendali, Sangkuriang menendang perahu nan dia buat dengan tangannya sendiri hingga terbalik dan menjadi gunung.
Nah, dari situlah nama “Tangkuban Perahu” muncul guys. Tangkuban Perahu sendiri mempunyai makna “perahu nan terbalik”. Wah, menarik sekali ya ceritanya?
Kunjungi juga yuk: Berlibur Romantis di Taman Vanda Kota Bandung
Daya Tarik Gunung Tangkuban Perahu
Ada banyak perihal nan perlu Anda ketahui tentang Tangkuban Perahu selain kisah legendanya. Hal-hal ini dijamin bakal membuatmu tertarik untuk mengunjunginya. Kira-kira apa saja ya? Mari kita simak!
Daya tarik utama dari Tangkuban Perahu ini adalah pemandangan alamnya nan luar biasa. Selain itu, suhu pegunungan nan sejuk ditambah status gunung ini nan tetap termasuk gunung berapi aktif di Indonesia menjadikan menjelajah alam Tangkuban Perahu mempunyai sensasi tersendiri.
Namun, meski tergolong gunung berapi aktif, Gunung nan berlokasi di wilayah Lembang, Bandung ini kondusif dan tidak rawan kok untuk dikunjungi. Jadi, Anda tenang saja ya!
Daya tarik lainnya ialah kawah-kawah Gunung Tangkuban Perahu nan berjumlah 9 kawah. Menarik, bukan? Dari sembilan kawah disana, tiga diantaranya merupakan kawah nan sering dikunjungi para visitor lantaran menawarkan pemandangan nan mempesona.
Uniknya, ketiga kawah tersebut diyakini sudah berumur ribuan tahun nan lampau lho. Kawah ini sejatinya terbentuk dari adanya fase pergerakan tanah alias biasa disebut fase geologis. Nah, Anda pasti penasaran kan dengan nama-nama kawah nan berumur ribuan tahun ini? Yuk, simak ulasannya ya!
Artikel terkait: Wahana Objek Wisata di Trans Studio Bandung Jawa Barat
#Kawah Ratu
Kawah ratu adalah kawah nan terbesar dan terpopuler dari kawah-kawah lainnya nan ada di Gunung Tangkuban Perahu. Kawah ini mempunyai luas mencapai 8000 hektar. Lokasinya nan berada di samping Kawah Upas membikin Kawah ini cukup mudah untuk diakses dengan transportasi roda dua maupun roda empat. Jadi Anda tidak perlu capek-capek jalan kaki untuk tiba disana.
Daya tarik nan ditawarkan kawah Ratu adalah eksotisme alamnya nan indah. Jika kita perhatikan dengan jelas, Kawah ini berbentuk menyerupai mangkok raksasa lho.
Tips buat Anda nan bakal mendatangi kawah Ratu, datanglah pada saat cuaca cerah alias tidak mendung. Pasalnya, pada saat cerah, pemandangan Kawah nan bagus bakal terlihat jelas, misalnya saja gimana kontur dindingnya, seperti apa dasar kawahnya.
Pemandangan ini tentunya bisa Anda jadikan background berfoto. Kamu juga bisa berkeliling kawah menunggangi kuda layaknya di kebun binatang. Selain itu, Anda tidak perlu cemas kelaparan lantaran disana ada penjual makanan mini dan warung-warung nan bisa jadi pilihan ketika Anda kelaparan.
#Kawah Domas
Kawah nan sering dikunjungi visitor berikutnya adalah Kawah Domas. Kawah ini terletak tidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu, tepatnya sekitar 1,3 kilometer jauhnya. Kawah Domas sangat disukai bagi mereka nan menyukai tempat tidak begitu ramai. Pasalnya, Kawah ini memang belum seramai Kawah Putih sehingga tetap lengang.
Kawah Domas menyuguhkan pemandangan nan berbeda dari Kawah lainnya. Disana, nampak jelas longsoran tebing Kawah nan berwarna putih. Ada pula nan berwarna kuning. Bahkan, tepat pada rongga alias sela dari longsoran ini, terdapat asap belerang nan keluar dari celahnya.
Kawah ini juga cukup unik lantaran mengeluarkan sumber air panas dan membentuk sebuah kolam kecil. Di kolam tersebut, kita bisa bersantai sembari merendam kaki. Bukankah berendam air belerang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit? Yuk, silahkan dicoba!
#Kawah Upas
Kawah Upas adalah salah satu kawah nan terkenal selain Kawah Ratu dan Kawah Domas. Kawah ini terletak 1 kilometer ke utara dari Kawah Ratu. Daya tarik nan ditawarkan Kawah ini adalah eksotisme dari tebingnya nan curam dipadu dengan pemandangan Kawah nan sangat indah.
Meski akses untuk mencapai letak ini bisa dibilang cukup mudah, namun Anda disarankan untuk memakai dasar kaki nan nyaman agar perjalanan ke Kawah Upas bisa lancar tanpa gangguan. Tips lain ketika mengunjungi Kawah ini adalah dengan datang sebelum mentari terbit agar bisa menikmati suguhan sunrise nan begitu elok disana.
Pasalnya, sinar mentari bakal muncul di kembali gunung dan mulai menerangi pemandangan di sekitar Kawah. Hati-hati pula dengan kandungan belerang nan bisa sangat rawan jika tidak waspada. Jangan abaikan komando dari petugas.
Selain ketiga Kawah diatas, Gunung Tangkuban Perahu juga mempunyai suguhan menarik lainnya. Gunung nan mempunyai tinggi 2.084 diatas permukaan laut ini bersuhu sangat dingin. Suhunya apalagi mencapai kisaran 17 derajat Celcius di siang hari dan mencapai kisaran 2 derajat Celcius ketika malam hari.
Maka dari itu, ketika Anda berjamu ke Gunung Tangkuban Perahu, disarankan untuk memakai busana nan tebal agar Anda tetap hangat ketika sedang berwisata.
Nah, terakhir, kala berjamu kesana, jangan lupakan mitos wilayah setempat. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai mitos nan cukup menarik lho. Dikatakan, peralatan siapa nan bisa melempar batu dari tepi Kawah dan jatuh tepat di tengahnya, maka semua permintaan alias keinginannya dapat terkabul oleh nan Maha Kuasa.
Kedengarannya mudah ya? Tapi percaya kah Anda jika sampai saat ini, belum ada orang nan bisa melempar batu sampai ke tengah Kawah. Bagaimana menurutmu? Berniat mencobanya?
#Kawah Baru
Harga Tiket Masuk Tangkuban Perahu
Kalian nan tertarik untuk mengunjungi wisata Gunung Tangkuban Perahu, pastinya kudu mengetahui info lokasi, jam buka dan nilai tiket masuknya. Check this out!
Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Kawasan Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Daerah Kabupaten Bandung Barat. Bagi Anda nan naik kendaraan pribadi dan tidak tahu arah, Anda bisa menggunakan google maps untuk menuju ke letak wisata.
Untuk jam bukanya, Gunung Tangkuban Perahu beroperasional setiap harinya dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB. Sedangkan untuk nilai tiket masuk Tangkuban Perahu, visitor dikenakan tarif bervariatif.
Tarif tiket masuk untuk visitor kala weekdays adalah 20 ribu rupiah bagi visitor lokal dan 200 ribu rupiah bagi visitor mancanegara. Untuk visitor nan datang kala weekend, mereka bakal dikenakan biaya sebesar 30 ribu rupiah bagi visitor lokal dan 300 ribu rupiah bagi visitor mancanegara.
Tarif tersebut tentu saja belum termasuk tarif parkir kendaraan. Untuk tarif parkir sendiri juga berbeda-beda, sesuai kendaraan nan dibawa. Untuk motor, visitor dikenakan tarif sebesar 12 ribu rupiah, sedangkan tarif untuk mobil dikenakan sebesar 25 ribu rupiah. Bus pun berbeda lagi.
Kendaraan besar ini dikenai tarif sekitar 110 ribu rupiah. Semua nilai tersebut diberlakukan kala weekdays. Sedangkan untuk weekend, biaya parkirnya mengalami kenaikan sekitar 5 ribu rupiah untuk masing-masing kendaraan motor dan mobil. Untuk bus, tarif parkir mengalami kenaikan sekitar 40 ribu rupiah dari nilai weekdays.
Jika Anda mau pergi ke Kawah Ratu, Anda bisa menambah biaya transportasi nan berangkat dari Jayagiri hanya dengan tarif 7 ribu rupiah saja.
Bagi nan mau berfoto, di letak Tangkuba Perahu juga terdapat jasa foto nan melayani segala paket, mulai dari paket foto pernikahan seharga 500 ribu rupiah, shooting video seharga 800 ribu rupiah, sampai paket shooting aktivitas komersil seharga 2 juta rupiah.
Selain itu, mereka juga menyediakan paket pasang iklan, mulai dari paket pasang umbul-umbul seharga 30 ribu rupiah, paket pasang spanduk seharga 50 ribu rupiah, paket pasang iklan seharga 100 ribu rupiah, hingga paket pasang jawa stand berukuran 4 x 4 m seharga 500 ribu rupiah.
Harap diingat, semua tarif tersebut dipatok harian, bukannya bulanan. Jadi, Anda nan mau memasang iklan di Tangkuban Perahu, minta mengerti jika disana tidak cuma-cuma namalain dikenakan biaya ya.
Bagaimana? Sudah jelas? Nah, demikian ulasan mengenai info wisata dan nilai tiket masuk Tangkuban Perahu. Semua ulasan diatas tentu saja merupakan hal-hal nan wajib Anda ketahui sebelum berjamu kesana, mulai dari kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang nan melegenda, daya tarik area wisata, hingga letak dan jam operasional serta nilai tiketnya.
Jadi, tunggu apalagi? Ayo, mulailah menyusun rencana berbareng family alias teman-teman dan segera kunjungi Gunung Tangkuban Perahu nan sangat terkenal ini secepatnya. Dijamin deh Anda tidak bakal kecewa dengan suguhan pemandangan disana.
Semoga info di atas bisa membantu memandumu kala merencanakan liburan berbareng orang terdekat ke Gunung Tangkuban Perahu. Semoga berfaedah dan selamat bersenang-senang ya guys!
Kunjungi juga yuk: Berwisata Edukasi Lalu Lintas Melalui Taman di Bandung