Jeremias Nyangoen
Film Women from Rote Island, saat ini sedang ramai diperbincangkan dikarenakan tema movie serta jalan ceritanya yang menyentuh banyak hati penontonnya.
Selama satu jam empat puluh enam menit, penonton dibawa terhanyut akan lika liku perjuangan dan perjalanan hidup Orpa (Linda Adoe), Martha (Irma Rihi) dan Bertha (Sallum Ratu Ke)
Film ini tentunya tak lepas dari tangan dingin Jeremias Nyangoen ,Sutradara Terbaik 2023 (Festival Film Indonesia) dan ini adalah wujud dari kegelisahannya .
Berikut ini adalah ringkasan question and reply Cinemags dengan Jeremias Nyangoen (JN):
Q : Apa yang Melatar Belakangi Pembuatan Film Ini?
JN : Saya sangat menyayangi Ibu saya. Ada sosok perempuan dekat tempat tinggal saya yang mendapat kategori ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Hingga akhirnya hamil, dan saya berpikir “wah ada ya, yang mau melakukan ini kepada perempuan ini” . Hal ini sangat menggangu pikiran saya.
Ketika diajak teman untuk menulis movie ini, saya melakukan observasi.
Berbulan-bulan saya melihat apa yang terjadi di lapangan. Ada konektingnya memang.
Saya tidak berniat untuk menulis mengenai sosok perempuan ini, namun saat melakukan observasi di Rote.
Mengobrol, berdiskusi dengan masyarakat hingga berbulan-bulan. Ada kira-kira satu tahun delapan bulan, akhirnya terciptalah cerita ini.
Di dalam movie ini, mungkin orang melihat akan kekerasan pada perempuan. Itu seolah menjadi titik fokus.
Itu betul, namun di dalam cerita dalam movie ini, tidak hanya kekerasan seksual pada perempuan, juga terhadap laki-laki.
Yang terjadi makin hari, semakin tinggi di Indonesia, juga di beberapa negara lainnya. Ini sangat mengkhawatirkan, saya sampai takut seolah-olah saya propaganda.
Namun di sekeliling kita, akar dari persoalan sosial yang kita maksud ini adalah tentang keluarga.
Kita harus mengawasi anak-anak kita, sambil tentunya sedikit mengedukasi masalah seksual dan sebagainya.
Q : Apakah ada yang ingin dibenahi lagi dalam movie ini?
JN : Nanti akan saya keluarkan versi director’s cut, tentunya setelah proses penayangan movie ini selesai dari bioskop dan lain-lain. Ini akan panjang, kurang lebih dua setengah jam.
Saya cukup lama terlibat dalam film, saya merasa ada tantangan-tantangan dan saya dekat dengan masalah sosial. Saya lahir di kampung dan saya senang ke pelosok-pelosok. Jadi di pikiran saya , ada tema yang bisa dibuat dengan berbagai genre terkait akan hal ini.
( Jika versi director’s trim ini jadi ditayangkan, nampaknya penonton akan lebih banyak mendapat penetration akan adegan-adegan yang ditampilkan )
Dari penelusuran Cinemags, penonton yang menyaksikan , memang merasa tersentuh dan banyak yang menangis saat menyaksikan movie ini.
Namun memang terasa , ada beberapa hal yang melompat-lompat , dan menimbulkan pertanyaan. Hingga jika versi director’s trim ini jadi ditayangkan, para penonton yang penasaran , dapat lebih terpuaskan secara ocular dan pikiran.
Penghargaan yang Didapat
Film Women From Rote Island sudah diputar diberbagai negara dalam sejumlah ajang internasional.
Antara lain Festival Film Busan, Festival Film Barcelona juga Q Cinema International Film Festival di Filipina. Di Jakarta Film Week movie ini mendapatkan penghargaan Direction Award.
Women from Rote Island karya sineas Jeremias Nyangoen juga ditetapkan sebagai Film Terbaik dengan full 4 Piala Citra.