Program KUR 2023 sudah resmi dibuka dan mulai di salurkan sejak awal Maret 2023.
Penyaluran KUR 2023 memang tidak serentak dilakukan pada waktu nan sama di semua Bank dan lembaga penyalur KUR lainnya. Namun antusiasme masyarakat terutamba bagi pelaku UMKM atas program ini sangat luar biasa.
Semua Bank penyalur KUR seperti Mandiri, BNI, BRI mempunyai syarat pengajuan KUR nan nyaris sama. Salah satu syarat utamanya adalah mereka nan mempunyai upaya produktif dalam lingkup UMKM.
KUR dikenal sebagai program pinjaman modal kerakyatan nan bisa di ajukan tanpa adanya agunan (jaminan) karena mendapat subsidi dari pemerintah.
Inilah salah satu argumen utama kenapa program ini mempunyai daya tarik begitu kuat. Secara tidak langsung, program ini memang cukup berfokus pada pelaku UMKM nan memerlukan modal upaya namun belum mempunyai cukup agunan (belum bankable).
Namun pada beberapa kasus calon pengguna tetap diminta pihak penyalur KUR untuk memberikan agunan. Misalnya berupa BPKB ataupun sertifikat tanah.
Kok bisa ya?
Supaya tidak kebingungan lagi, yuk simak penjelasan berikut ini dengan seksama!
Memahami Jenis KUR 2023
Berdasarkan kebijakan KUR nan di kutip dari laman resmi kur.ekon.go.id, KUR 2023 bakal di selenggarakan dengan 5 skema. Diantaranya KUR Super Mikro, Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI.
Masing-masing KUR umumnya di bedakan berasas plafon dan juga sasaran penerima KUR. Nah untuk itu, syaratnya pun terdapat sedikit perbedaan.
KUR Super Mikro plafon maksimal sampai dengan Rp 10 juta per debitur. Sedangkan plafon KUR Super Mikro tangenya Rp 10 juta- Rp 50 juta. Jika Anda mengusulkan KUR jenis Super Mikro dan Mikro sudah di pastikan tidak bakal dimintai agunan.
Berbeda lagi jika Anda mengusulkan jenis KUR Kecil, dimana plafonnya sudah di atas Rp 50 juta – Rp 500 juta. Setelah mengakses KUR kecil, maka UMKM bakal di anggap sudah bisa berdikari untuk mengusulkan angsuran dengna skema komersial dari lembaga finansial formal.
Maka berasas patokan terbaru, jika plafon tetap di bawah Rp 100 juta pengguna tidak bakal di wajibkan menyertakan agunan. Artinya jika plafon KUR nan di ajukan sudah lebih di atas Rp 100 juta maka disinilah pengguna wajib menyertakan agunan.
Begitupun dengan KUR unik nan mempunyai plafon maksimal Rp 500 juta. KUR ini diberikan kepada penerima KUR nan tergabung dalam golongan nan punya mitra usaha.
Bagaimana jika Bank/ Penyalur KUR tetap meminta agunan ketika mengusulkan plafon angsuran di bawah Rp 100 juta?
Baca juga, KUR Sulit Diakses UMKM 2023, Ini Sebabnya!
Jaminan KUR Dibawah Rp 100 juta
Nyatanya meski sudah terdapat patokan tentang agunan berasas besaran plafon KUR nan di ajukan, tapi sebagian Bank/ penyalur tetap meminta tambahan agunan meski pinjaman KUR tetap di bawah Rp 100 juta.
Hal ini juga selaras dengan info dari kanal Youtube Evan Alzaed. Pada dasarnya KUR dengan agunan adalah angsuran dengan plafon di atas Rp 100 juta. Namun jika ada Bank nan meminta tambahan agunan pada pinjaman di abwah Rp 100 juta, calon debitur tidak perlu khawatir.
Sebab agunan nan diminta sifatnya hanya bakal dititipkan saja. Tidak ada ikatan norma pada agunan lantaran dilakukan tanpa ikatan notaris.
Jadi jika pengguna kelak kesulitan bayar angsuran, maka pihak Bank tidak bakal bisa menyita agunan tersebut. Rumah, kendaraan alias apapun nan di jaminkan tidak bakal di segel pihak Bank lantaran tidak ada dasar hukumnya.
Berbeda dengan pinjaman KUR nan memang secara patokan mengharuskan adanya agunan. Dimana agunannya bakal diikat secara norma lewat notaris. Intinya agunan tersebut ada dalam pengawasan Bank.
Sehingga ketika pengguna tidak bisa bayar angsuran maka pihak Bank bakal bisa menyegel agunan nan disertakan.
Lalu apa tujuannya Bank meminta tambahan agunan kepada pengguna meski plafonnya tetap di bawah Rp 100 juta?
Hal ini sebenarnya berangkaian dengan kedisplinan pengguna dalam pembayaran angsuran nan sudah di sepakati sebelumnya. Jadi meski tidak ada ikatan hukum, namun pengguna tentunya bakal berupaya bayar angsuran secara arutin agar agunan bisa kembali.
Baca juga, KUR BRI 2023 Tolak 5 Jenis Usaha Ini! Apa Saja?
Kesimpulan
Di satu sisi, syarat tambahan agunan ini mendorong pengguna untuk disiplin bayar angsuran. Namun di sisi lain perihal ini juga di anggap memberatkan UMKM nan tetap merintis dan memang belum mempunyai agunan.
Jadi itulah penjelasan kenapa tetap ada Bank dan lembaga penyalur KUR 2023 nan meminta agunan Baik terutama untuk plafon di bawah Rp 100 juta. Semoga info ini bermanfaat.