KUR BRI 2023 sudah di buka sejak 6 Maret lalu. Namun kabarnya ada beberapa jenis upaya nan pengajuan KURnya bakal di tolak.
Berbagai jenis upaya dalam lingkup UMKM ada di Indonesia. Namun tidak semua jenis upaya bisa di setujui pengajuan KUR nya. BRI mempunyai kebijakan untuk menolak pengajuan KUR beberapa bagian usaha.
Untuk tahun ini, rencananya Bank BRI memang bakal menggelontorkan biaya KUR dengan total Rp 270 triliun. Melalui 3 jenis KUR ialah KUR Mikro, Kecil dan juga KUR TKI, harapannya KUR bisa membantu pelaku upaya untuk mengembangkan bisnis/ usahanya.
Tapi biaya nan sebesar itu tidak bakal bisa mengalir untuk menjadi pinjaman modal untuk 5 jenis bagian upaya ini. Penasaran apa sajakah jenis upaya tersebut dan kenapa jenis upaya tersebut di tolak? Baca artikelnya sampai selesai!
Baca juga, Wah Ada nan BARU: Perubahan Aturan KUR BRI 2023
1. Pengepul Rongsokan
Jenis upaya ini dulunya sempat bisa di cover oleh KUR BRI. Namun saat ini upaya pengepul ringsokan alias peralatan jejak sudah tidak bisa lagi mendapatkan KUR dari Bank BRI. Mengapa?
Hal ini di karenakan nilai peralatan pada jenis upaya peralatan jejak sifatnya tidak tetap. Bahkan justru harganya relatif turun.
2. Dropshipper Online
Jenis upaya kedua nan bakal di tolak pengajuan KUR nya adalah dropshipper online. Jenis upaya nan satu tidak bisa mendapatkan KUR BRI 2023 lantaran tidak memenuhi syarat.
Sebab salah satu syarat untuk bisa mengusulkan KUR adalah tersedianya peralatan di letak usaha, sedangkan dropshipper sistemnya tidak demikian. Biasanya dropshhipper hanya mengurus pemasaran tanpa menyediakan stok produk.
Namun tidak sedikit juga dropshipper nan sukses naik kelas dan akhirnya menjadi reseller. Jadi bagi Anda nan tetap dropshipper, jangan berkecil hati dan terus berupaya agar bisa menjadi reseller/ menyetok peralatan di tempat upaya dan mengusulkan KUR!
Baca juga, KUR Sulit Diakses UMKM 2023, Ini Sebabnya!
3. Youtuber
Pengajuan KUR BRI 2023 bakal di tolak bagi Anda nan menjalankan upaya di bagian digital content creator, seperti Youtuber. Ini adalah salah satu jenis upaya berbasis online nan tidak bisa mengusulkan KUR di Bank BRI tahun ini.
Alasannya sama seperti jenis upaya dropshipper online nan tidak mempunyai stok produk di tempat usahanya.
Hmm.. ini mungkin cukup dilematis bagi para pengambil kebijakan patokan KUR.
Sebab content creator pada dasarnya tidak menjual produk dalam corak peralatan melainkan buahpikiran dan jasa (saat ada endorse masuk). Saat ini juga sudah banyak content creator sukses dan bisa menghasilkan.
Namun di sisi lain, di Indonesia apalagi di negara maju pun profesi/ upaya ini memang tetap sering di ragukan. Bagaimana menurut Anda?
4. Usaha Galian/ Tambang
Bidang upaya keempat nan tidak bisa mengusulkan KUR BRI tahun ini adalah upaya nan bergerak di bagian pemanfaatan lingkungan seperti galian alias tambang.
Jenis upaya nan satu ini tidak bisa di cover oleh KUR BRI 2023 dikarenakan adanya rumor merusak lingkungan. Selain itu, jenis upaya ini juga di anggap sebagai upaya nan tidak stabil.
5. Kontraktor
Nah jenis upaya terakhir nan tidak bakal di cover oleh KUR BRI ialah kontraktor. Hal ini lantaran kontraktor bukan termasuk UMKM, melainkan sudah menjadi upaya nan sudah besar.
Tapi, kontraktor bisa mengusulkan pinjaman modal upaya di Bank BRI melalui program lain selain KUR.
Baca juga, Bisa Cair Rp 1 Triliun Per Hari, Digitalisasi KUR dengan BRISPOT 2023
Penutup
Setiap kebijakan pasti mempunyai pertimbangan-pertimbangan di baliknya. Bagaimana menurut Anda, Apakah kebijakan ini sudah tepat ataukah justru perlu di kaji ulang?
Misalnya di bagian upaya online seperti dropshipper ataupun content creator. Bidang upaya ini tidak masuk dalam UMKM nan layak mendapat KUR BRI. Padahal saat ini banyak anak muda nan serius dalam bidang-bidang online dan justru butuh support modal.
Itulah beberapa jenis upaya nan tidak bisa di cover KUR BRI 2023. Apakah jenis upaya termasuk di dalamnya?