Makam Imogiri: Wisata Sejarah ke Pemakanan Para Raja di Pulau Jawa!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Makam Imogiri – Di Kabupaten Bantul terdapat sebuah area pemakaman nan dianggap keramat dan suci oleh penduduk sekitar, khususnya penduduk Jogja, pemakaman tersebut berjulukan makam Imogiri. Makam tersebut merupakan makam raja – raja dan family raja dari kesultanan Mataram.  Meski dianggap keramat dan suci, namun banyak visitor nan berdatangan ke tempat ini untuk berwisata.

Kawasan makam imogiri mempunyai banyak sekali pengunjung, apalagi dari tahun ke tahun jumlah pengunjungnya semakin meningkat. Pengunjung nan datang bukan hanya berasal dari kota Jogja saja namun banyak nan berasal dari luar kota, hingga luar negeri.

Ketenaran makam imogiri semakin tinggi ketika banyak foto dari letak makam ini beredar di internet khususnya instagram. Pengunjung nan datang bukan hanya sekedar untuk berpiknik namun banyak juga nan berjamu untuk beriziarah dan memanjatkan angan dan melakukan ritual.

Makam imogiri berada di sekitar letak wisata nan juga tidak kalah populernya, sehingga letak menuju tempat ini sangat mudah ditemukan. Setelah puas berkeliling di lokasi wisata makam imogiri Anda bisa langsung mengunjungi lokasi wisata lainnya agar biaya perjalanan bisa lebih murah, seumpama kata pepatah  sembari menyelam minum air.

 Gerbang Imogiri via WikipediaGerbang Imogiri via Wikipedia

Makam imogiri didirikan oleh Sultan Mataram III prabu Hanyokrokusumo pada tahun 1632. Sultan Mataram ini merupakan salah satu dari keturunan Penembahan Senopati Raja Mataram I. makam ini dibangun di atas perbukitan nan tetap berada di satu wilayah dengan pegunungan seribu. Gaya arsitektur makan ini berkonsep makam berteras, buatan dari arsitek nan berjulukan Kyai Tumenggung Citrokusumo.

Kunjungi juga: Objek Wisata Seribu Batu Songgo Langit Bantul

Dimana Lokasi Makam Imogiri?

Makam imogiri di bangun di dataran tinggi nan tetap satu gugusan dengan gunung seribu, tepatnya di atas perbukitan disebelah selatan kota Jogja.

Untuk bisa sampai ke letak banyak pikulan umum seperti bus nan bisa membawa Anda hingga ke letak makam. Bagi Anda nan mempunyai rencana berjamu menggunakan mobil alias motor juga bisa karena jalanan menuju letak wisata sangat mudah dilalui.

Nah nan jadi pertanyaan kita dimanakah letak makam imogiri sesungguhnya? Makam ini bertempat tinggal di Imogiri, Wukirsari, Karang Kulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika mau tahu lokasinya dengan jelas silahkan search di Google maps nan bakal memandu Anda sampai ke letak dengan support peta petunjuk arah.

Untuk waktu berkunjung, silahkan Anda cek di papan pengumuman berikut ini:

Jam Operasional Pemakaman ImogiriJam Operasional Pemakaman Imogiri via Happytour.id

Pada bulan puasa dan hari besar kepercayaan islam makam ini ditutup untuk umum.

Makam imogiri nan saat ini dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata bersejarah, namun ada beberapa tempat unik nan hanya boleh dimasuki oleh family raja, dan dilarang untuk umum. Di letak nan terlarang tersebut tetap sangat dijaga kesuciannya, sehingga nuansa sakral, dan misterius berpenunggu tetap sangat terjaga. Tempat ini dijaga oleh ahli kunci makam.

Makam ini juga dilengkapi beberapa akomodasi pendukung lainnya untuk memberi kenyamanan bagi visitor nan datang. Beberapa akomodasi tersebut seperti area parkir nan cukup luas untuk meletakkan kendaraan pribadi anda.

Beberapa tong sampah juga tersedia di sana untuk menjaga kebersihan tempat ini, toilet umum bisa Anda gunakan, mushola bagi Anda nan bakal menjalankan ibadah sholat, serta warung makan sederhana nan dikelola oleh penduduk sekitar dengan menu tradisional nan komplit dan lezat.

Petugas pemakaman tidak membandrol karcis masuk, namun visitor bisa memberi sumbangan suka rela untuk biaya pemeliharaan makam. Anda hanya perlu bayar parkir motor seharga Rp. 2000, mobil seharga Rp. 5000, minibus seharga Rp 10.000, serta bus seharga Rp. 20.000.

Rute Menuju ke Makam Raja di Imogiri?

Dari terminal Giwangan

  • Rute dimulai dari terminal Giwangan terus lurus ke selatan melewati jalan Imogiri Timur
  • Kira-kira 20 kilometer alias sekitar 30 menit bakal menjumpai pertigaan kecamatan Imogiri. Dari pertigaan itu belok ke kiri (timur) lampau lurus terus.
  • Kira-kira satu kilometer ada papan petunjuk parkir kendaraan di sekitar makam raja-raja Imogiri.

Sejarah Makam Imogiri

Makam Imogiri JogjaMakam Imogiri Jogja

Sudah setahun lamanya pangeran Adipati Anom bertirakat di pegunungan selatan, kemudian dia pulang lantaran sudah sejak lama di cari oleh penghulu dikarenakan ayahanda-nya sang penguasa kerajaan mataram Sinuhun Hanyokrowati meninggal dunia.

Sebelum kepulangan sang pangeran, kekuasaan kerajaan sementara dipegang oleh pangeran Martopuro. Kemudian rakyat mendesak sang penguasa untuk mencari pangeran Adipari Anom sang pewaris kerajaan nan sesungguhnya.

Sang penguasa akhirnya menuju Ponorogo untuk membawa pangeran anom nan bertirakat di Gunung Kidul untuk pulang ke kerajaan.  Kemudian pangeran Adipati Anom diangkat menjadi raja kerajaan Mataram. Kemudian raja Adipati Anom dikenal sebagai raja nan cerdas dan pandai sehingga dicintai dan disegani oleh rakyatnya, apalagi hantu dan sebangsanya tunduk atas kekuasaannya.

Pada masa pemerintahan raja Anom kerajaan Mataram mendapatkan  masa kejayaannya. Kerajaan mataram mendapat julukan sebagai pelindung rakyat. Konon ceritanya saking pandai dan cerdiknya raja Adipati Anom setiap hari jumat pergi secepat kilat untak sujud ke mekah.

Setelah 5 tahun masa memerintahnya, pusat pemerintahan dipindahkan ke Kerta – Plered. Disana sang raja mau membikin sebuah makam nan dipergunakan untuk makam raja di pegunungan Girilaya, sebelah timur laut imogiri.

Namun belum lagi niatnya terwujud, pamannya lebih dulu mengusulkan permintaan tersebut, setelah itu sang raja merasa kecewa.

Tak lama kemudian sang om meninggal bumi dan dimakamkan di makam Giriloyo. Setelah kepergian sang paman, raja alias kanjeng sultan agung melemparkan pasir nan berasal dari mekah.

Pasir tersebut jatuh di pegunungan merak kemudian ditempat itu didirikanlah makam raja nan berukuran besar dan tinggi. Dan itulah asal mula dibangunnya makam imogiri, makam para raja Mataram dan keluarganya.

Misteri Jumlah Anak Tangga Makam Raja Imogiri Jogja

Anak Tangga Makam ImogiriAnak Tangga Makam Imogiri via Happytour.id

Misteri jumlah anak tangga makam raja imogiri jogja ini cukup jelas terlihat, tangga dengan kelebaran 4 meter, dengan kemiringan 45 derajat, sebelum memasuki makam raja.

Menurut mitos nan beredar jumlah anak tangga makam raja ini mempunyai kaitan erat dengan raja Adipati Anom sebagai raja nan mendirikan tempat ini dan raja nan paling berkuasa di kerajaan Mataram.

Bagi visitor nan sukses menghitung jumlah anak tangga di tempat ini dipercaya oleh masyarakat sekitar semua keinginannya bakal terkabul (ini hanya mitos belaka).

Sebagian anak tangga mempunyai makna tersendiri, berikut penjabarannya:

  • Anak tangga pertama berjumlah 32 buah nan menghubungkan antara makam dengan wilayah dekat masjid. Menurut legenda jumlah anak tangga ini melambangkan bahwa makam imogiri ini didirikan pada tahun 1632
  • Anak tangga nan mempunyai makna berikutnya adalah anak tangga nan berjumlah 13 nan terletak di dekat masjid menuju pekarangan masjid nan melambangkan bahwa Sultan Agung pada tahun 1613 diangkat menjadi raja Mataram.
  • Anak tangga nan berjumlah 45 melambangkan sultan Agung wafat pada tahun 1645 nan terletak di pekarangan masjid menuju tangga terpanjang
  • Tangga terpanjang berjumlah 346 nan melambangkan bahwa makam imogiri ini dibangun selama 346 tahun lamanya
  • Anak tangga nan mempunyai makna terakhir adalah anak tangga nan berumlah 9 buah dimana perihal tersebut melambangkan walisongo

Penghianatan Kerajaan

Meski kerajaan Mataram merupakan kerajaan nan besar dan ditakuti oleh semua kalangan bukan berfaedah kerajaan ini bebas dari seorang penghianat. Ada seorang penghianat nan berjulukan Tumenggung Endranata. Dia membocorkan rencana Sultan Agung kepada Belanda bahwa kerajaan bakal menguasai Jayakarta serta menunjukkan dimana letak lumbung – lumbung pangan kerajaan Mataram.

Namun penghianatan tersebut akhirnya diketahui oleh Sultan Agung. Kemudian sultan merasa geram  dan segera menangkap penghianat tersebut. Tumenggung Endranata di penggal kepalanya, kemudian jasadnya di pangkas menjadi tiga bagian kemudian dikuburkan secara terpisah di pemakaman imogiri, diantaranya:

  • Di tengah gapura supit urang dikubur bagian kepalanya
  • Didekat gapura supit urang alias anak tangga nan permukaannya tidak rata dikubur bagian badannya
  • Dditengahh kolam dikubur bagian kakinya.

Pemotongan jasad dari seorang penghianat dilakukan sultan agung sebagai teguran keras atas tindak penghianatan adar tidak diulangi lagi. Penguburan jasad dibeberapa titik tersebut bermaksud agar visitor nan datang pasti bakal menginjak salah satu dari bagian jasadnya.

Makam raja – raja

Areal Pemakaman via paketwisatajogjaAreal Pemakaman via paketwisatajogja.com

Terdapat sebuah Gapura nan berjulukan Supit urang nan bakal menyambut para visitor makan dan peziarah sebelum sampai ke makam raja – raja. Kemudian pengujung juga bakal memandang pendopo supit urang, nan merupakan tempat tinggal ahli kunci serta 4 tempayan suci. Setelah itu visitor bisa melanjutkan perjalanan menuju makam raja nan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu:

Istana Kesultanan Agungan

Diwilayah ini dimakamkan

  • Sultan Agung
  • Sri Ratu Batang
  • Hamangkurat Amral
  • Hamangkurat Mas

Sebelum sampai ke makam sultan agung visitor bakal disambut oleh tiga buah gapura nan berdiri kokoh. Gapura tersebut melambangkan tiga tahapan hidup manusia, diantaranya alam rahim, alam duniawi, serta alam kubur. Gapura pertama di sebut sebagai gapura supit urang nan bermotif gedung hindu nan terbuat dari susunan batu bata merah tanpa semen. Di bagian barat dan timur gerbang terdapat sebuah paseban.

Wilayah Makam Raja – raja Surakarta

Di wilayah ini dimakamkan raja – raja dari kerajaan Surakarta Hadiningrat nan dibagi menjadi empat hastana, diantaranya:

  • Pakubuwanan
  1. Sri Sultan Paku Buwana I
  2. Amangkurat IV
  3. Sri Susuhunan Paku Buwana II
  • Kasuwargan Surakarta
  1. Sri Susuhunan Paku Buwana III
  2. Sri Susuhunan Paku Buwana IV
  3. Sri Susuhunan Paku Buwana V
  • Kapingsangan Surakarta
  1. Sri Susuhunan Paku Buwana VI
  2. Sri Susuhunan Paku Buwana VII
  3. Sri Susuhunan Paku Buwana VII
  4. Sri Susuhunan Paku Buwana IX
  • Girimulya Surakarta
  1. Sri Susuhunan Paku Buwana X
  2. Sri Susuhunan Paku Buwana XI
  3. Sri Susuhunan Paku Buwana XII

Wilayah makam raja – raja Ngayogyakarta

Dimakamkan disini raja – raja dari kerajaan Yogyakarta Hadiningrat nan dibagi menjadi tiga hasta diantaranya:

  • Kasuwargan Yogyakarta
  1. Sri Sultan Hamengku Buwana I
  2. Sri Sultan Hamengku Buwana III
  • Besiyaran
  1. Sri Sultan Hamengku Buwana IV
  2. Sri Sultan hamengku Buwana V
  3. Sri Sultan Hamengku Buwana VI
  • Saporenggo
  1. Sri Sultan Hamengku Buwana VII
  2. Sri Sultan Hamengku Buwana VIII
  3. Sri Sultan Hamengku Buwana IX

Peninggalan sultan Agung

Pengunjung nan datang ke letak wisata berhistoris makam imogiri ini banyak nan tertarik dengan beragam peninggalan Sultan Agung nan dianggap bertuah. Beberapa visitor memang datang unik untuk mencari berkah. Beberapa peninggalan tersebut seperti:

Air suci tempayan

Sultan agung dulu mendapatkan bingkisan dari empat kerajaan nan berupa tempayan. Tempayan ini berjumlah 4 buah. Keempat tempayan diletakkan di atas gerbang kedua, diantaranya:

  • Disebelah barat diletakkan tempayan pertama nan diberi nama tempayan Nyai Danumurti nan merupakan pemberian dari kerajaan Sriwijaya (Palembang)
  • Tempayan kedua diberi nama Kyai Danuaya nan merupakan pemberian dari kerajaan Samudera Pasai (Aceh)
  • Tempayan ketiga diberi nama Kyai Mendung nan merupakan pemberian dari kerajaan Ngerum (Turki)
  • Tempayan keempat diberi nama Nyai Siyem nan merupakan pemberian dari kerajaan Siam (Thailand)

Keempat tempayan tersebut dianggap sebagai air suci sebagai sarana pengobatan dan memberi kekuatan. Oleh kanjeng Sultan Agung  sendiri keempat tempayan tersebut diisi air nan digunakan untuk berwudhu.

Tidak semua orang dapat menikmati air suci ini, namun pada 1 Maret terjadi serangan umum di Yogyakarta oleh Belanda, maka Presiden Soekarno mengirim surat kepada Sri Sultan Hamengku Buwana IX agar para prajurit TNI di bolehkan meminum air suci tersebut. setelah minum air dari tempayan tersebut kekuatan prajurit TNI bertambah.

Setelah kejadian itu semua orang boleh minum air suci tersebut, namun kudu dipandu oleh ahli kunci makam imogiri.  Untuk mengisi air tempayan alias air suci kudu melalui upacara setahun sekali nan dinamakan Nguras Enceh. Upacara ini dilakukan pada malam jumat kliwon di bulan sura (muharam). Namun jika pada bulan sura tidak ada umat kliwon maka boleh diganti hari menjadi selasa kliwon.

Banyak penduduk nan percaya air tersebut selain bisa menjadi sarana pengobatan, dan memberi kekuatan juga bisa menjadi sarana tolak balak. Air suci ini diperbolehkan dibawa pulang oleh visitor namun dengan beberapa syarat nan kudu diikuti, seperti:

  • Pertama, simpan air tersebut dengan baik
  • Kedua, bacalah surat Al-Fatihah, serta surat Al-Ikhlas masing – masing tiga kali untuk sultan agung sebelum meminumnya
  • Ketiga, diharapkan sumbangan seikhlasnya dari visitor nan mau membawa air suci ini nan kelak digunakan untuk membantu biaya upacara Nguras Enceh.

Cincin Kayu

Peninggalan sultan agung selanjutnya adalah sebuah cincin kayu nan berasal dari tongkat sultan agung.  Menurut cerita nan beredar tongkat tersebut ditanam lampau tumbuh menjadi pohon besar. Oleh para penduduk pohon tersebut ditebang dan salah satunya dibuat menjadi cincin. Jika visitor nan datang beriktikad membawa pulang cincin tersebut bakal ada ritual unik nan dilakukan.

Ritual dilakukan dengan langkah meletakkan cincin tersebut di dalam air, jika cincin tenggelam berfaedah cincin tersebut mau mengikuti visitor nan beriktikad membawa pulang. Menurut mitos cincin tersebut mempunyai faedah nan luar biasa bagi pemiliknya.

Daun Tujuh Macam

Peninggalan sultan agung nan terakhir adalah daun tujuh macam. Menurut mitos nan beredar daun tersebut dapat mengobati suami – istri nan belum mempunyai keturunan meski sudah lama menikah.

Kunjungi juga: Wisata Kampung Edukasi Watu Lumbung Bantul

Adat & Aturan saat Berkunjung 

Pintu Masuk ke Makam via mblusukPintu Masuk ke Makam via mblusuk.com

Wisata berhistoris di makam imogiri ini memang sangat berbeda dari destinasi wisata lain nan terdapat di Kabupaten Bantul. Ada banyak pelajaran sejarah nan bisa kita petik didalamnya. Makam ini dianggap suci dan keramat oleh penduduk sekitar Kota Jogja sehingga saat berjamu ada banyak budaya dan patokan nan kudu diikuti.

Sesampainya di letak makam Anda bakal langsung disambut oleh budaya tradisional jawa nan sangat kental. Seperti visitor nan mau memasuki komplek makam di bagian dalam kudu menggunakan busana tradisional jawa. Bagi visitor nan tidak mengganti pakaiannya dengan busana budaya jawa maka hanya diperbolehkan sampai pintu gerbang pertama.

Pakaian budaya jawa nan kudu dikenakan oleh wanita adalah kain panjang, kemben, serta melepas semua perhiasannya. Untuk visitor laki-laki kudu menggunakan kain panjang, baju peranakan, serta blangkon.

Anda tidak perlu repot membawa busana budaya jawa dari rumah, karena di letak makam imogri terdapat tempat penyewaan busana tersebut. Pengunjung nan masuk ke bagian dalam makam juga diharuskan melepas dasar kaki.

Setelah Anda berganti busana Anda langsung bisa masuk ke area dalam pemakaman dan dipandu oleh petugas untuk menysusuri seluruh penjuru makam. Pemandu wisata bakal menjelaskan mengenai sejarah makam imogiri dan banyak perihal lainnya. Pemandu wisata disini semuanya ramah dan sopan dan bakal menjawab semua pertanyaan nan diajukan pengunjung.

Terlihat semua gedung seperti pintu gerbang dan lainnya nan didominasi budaya jawa serta kepercayaan hindu. Selain iu Anda juga bisa memandang masjid tua nan megah nan diberi nama masjid Pajimatan nan biasa digunakan untuk menyolatkan jenazah.

Semua nan berangkaian dengan area wisata berhistoris makan imogiri ini telah dijelaskan secara detail. Anda nan berkeinginan silahkan langsung berjamu berbareng kerabat dan kawan terdekat. Terima kasih.

Jangan lewatkan juga: Wisata Kampung Batik Giriloyo Jogja

Selengkapnya
Sumber tempatwisataserucom
tempatwisataserucom