*Masyarakat Pertanyakan Program Hanpang Kecamatan Tapian Dolok Di Lahan Eks Goodyear*

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Motivindonews.com, *Simalungun.  - Kecamatan Tapian Dolok belakangan ini menjadi sorotan setelah kelompok tani Mekar Sari mengungkapkan keberatan terkait pengosongan lahan seluas 40 hektar yang selama ini mereka kelola. Pengosongan lahan tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat di kantor camat pada tanggal 7 Januari 2025, yang menyebutkan bahwa lahan tersebut akan diserahkan  Pemerintah Kabupaten untuk program Hanpang atau ketahanan pangan.


Kelompok tani Mekar Sari merasa kebingungan dan dirugikan oleh keputusan tersebut. Mereka mempertanyakan siapa sebenarnya yang akan mengelola lahan 40 hektar yang telah menjadi sumber penghidupan mereka. "Kami sudah mengelola lahan eks Goodyear ini dengan menanam ubi. Kenapa kami diusir? Siapa yang sebenarnya akan mengelola lahan ini?" ungkap salah seorang anggota kelompok tani yang enggan disebutkan namanya.


Program Hanpang yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten seharusnya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut. Namun, kelompok tani mencurigai bahwa program ini hanyalah sebuah modus yang tidak jelas tujuannya. Mereka merasa seolah-olah suara dan hak mereka diabaikan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lahan yang telah mereka kelola selama ini.


Masyarakat sekitar juga mulai bersuara mengenai kejelasan pengelolaan lahan tersebut. "Kami ingin tahu siapa yang akan bertanggung jawab atas lahan ini setelah pengosongan. Jika tidak ada kejelasan, kami khawatir program ini tidak akan berjalan efektif," tambah seorang warga setempat.


Dalam situasi ini, transparansi dan komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting. Harapannya, pemerintah dapat menjelaskan secara rinci mengenai program Hanpang, serta memberikan jaminan bahwa kepentingan kelompok tani dan masyarakat setempat akan tetap diutamakan.


Pengosongan lahan ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan agar tidak menimbulkan ketegangan antara masyarakat dan pemerintah. Dengan dialog yang terbuka, diharapkan solusi yang saling menguntungkan dapat dicapai, demi kelangsungan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Tapian Dolok. (JT)

Artikel Terkait