Gadgetren – Menyambut bulan suci Ramadhan, lembaga riset OpenSignal melaporkan informasi bagaimana Ramadhan mempengaruhi aktivitas jaringan seluler di negara-negara Muslim. Laporan ini merupakan hasil analisa OpenSignal pada bulan Maret sampai April tahun 2022 lalu.
OpenSignal telah mengambil sampel di lima negara yang memiliki jumlah populasi Muslim besar untuk menjadi bahan analisa dalam laporannya tersebut yang mencakup Indonesia, Mesir, Malaysia, Pakistan, dan Arab Saudi.
Dari hasil analisa yang didapat, selama bulan puasa terdapat perubahan jam aktivitas jaringan seluler dibandingkan bulan sebelumnya. Mayoritas negara Muslim tersebut pada waktu menjelang sahur sampai matahari terbit diungkapkan memiliki kecepatan yang lebih lambat dibanding bulan lain.
Hal ini dijelaskan OpenSignal disebabkan oleh banyak orang yang bangun antara pukul 03.00 sampai pukul 06.00 sehingga jaringan seluler menjadi padat karena jumlah pengguna yang lebih besar di mana mempengaruhi kecepatan unduhan rata-rata 4G.
Di tahun 2022 sendiri penduduk moslem di Arab Saudi berjumlah 96 persen dan Pakistan sebanyak 93 persen sehingga menjadikan negara tersebut mengalami dampak paling besar terkait aktivitas jaringan seluler di bulan Ramadhan.
Sementara itu populasi moslem di Mesir diperkirakan sekitar 90 persen dan Indonesia dilaporkan memiliki populasi moslem sekitar 87 persen. Baik Mesir dan Indonesia secara spesifik mengalami penurunan kecepatan 4G disebabkan oleh kemacetan di pagi hari masing-masing sebesar 18,5 persen dan 16,7 persen. Ini lebih rendah dibanding Arab Saudi dan Pakistan.
Kemudian Malaysia dengan populasi moslem hanya sekitar 64 persen, selama bulan Ramadhan aktivitas jaringan seluler di negara tersebut kurang berdampak.
Belum bisa dipastikan apakah pengaruh bulan suci Ramadhan dengan aktivitas jaringan seluler tahun ini akan sama seperti di tahun 2022. Namun begitu polanya mungkin akan tidak berbeda jauh di mana waktu sahur sampai fajar jaringan net jadi lebih lambat karena banyak pengguna yang memainkan ponsel mereka.