Tragedi Di Silicon Valley : Kematian Engineer Microsoft Picu Perdebatan Soal Burnout Di Industri Teknologi

Dunia teknologi baru baru ini kembali diguncang dengan berita duka, dimana Pratik Pandey, seorang engineer berumur 35 tahun nan bekerja di Microsoft ditemukan meninggal bumi di Kampus Mountain View, California pada awal hari 20 Agustus 2025 kemarin.

Pihak kepolisian setempat menyatakan tidak ditemukan tanda tanda aktivitas nan mencurigakan, selain itu Santa Clara County Medical Examiner mengonfirmasi bahwa penyebab kematian adalah serangan jantung, sementara Microsoft sendiri telah memulai investigasi internal, dan hingga tulisan ini tayang, tidak ada indikasi tindak kriminal.

Budaya kerja di Silicon Valley jadi sorotan!

Insiden ini sekarang telah memperkuat sorotan terhadap budaya kerja ekstrim di bumi industri teknologi termasuk tren startup nan mengangkat model kerja 996 ialah (09.00–21.00, enam hari seminggu). Nah kabarnya, meski praktik kerja ini telah dilarang di China, beberapa perusahaan di Silicon Valley justru mempromosikannya sebagai bagian dari “semangat startup”.

Nah perihal ini sendiri selaras dengan Laporan Engineering Leadership 2025 nan mencatat bahwa sekitar 22% developer mengalami burnout kritis akibat pola kerja nan melelahkan dan 40% bekerja lebih lama akibat PHK dan pengurangan staff.

Seperti nan kita tahu, Microsoft sendiri telah melakukan PHK masal secara masif dalam beberapa tahun terakhir dan namun dengan tekanan untuk tetap produktif ditengan ketidak pastikan kerja dan ketakutan bakal PHK makin memperburuk kondisi mental karyawan.

Dengan kematian Pratik Pandey, ini bukan sekadar tragedi personal, melainkan pengingat krusial bahwa industri teknologi perlu menyeimbangkan ambisi dengan empati. Dimana ditengah penemuan nan terus berkembang pesar, kesehatan dan kemanusiaan tidak boleh tertinggal.

Via : PaDaily, Windows Central