Kenapa KUR BRI 2023 lebih lama dibuka jika di bandingkan dengan Bank Himbara nan lain?
Bagi sebagian calon debitur nan sudah menantikan program KUR BRI beberapa bulan lalu, mungkin sempat punya pertanyaan nan sama. Pasalnya KUR BRI tahun ini baru saja di buka pada tanggal 6 Maret lalu, dimana pembukaan KUR BRI termasuk paling lambat dan terakhir sebagai Bank BUMN.
Ternyata perihal ini di sebabkan oleh beberapa perubahan dan persiapan Bank BRI dalam penyaluran KUR tahun ini. KUR BRI dikenal sebagai program pembiayaan upaya nan ramah UMKM, baik dari segi bunga, tenor, maupun kebijakan lainnya.
Apakah tahun ini tetap sama? Lalu apa saja sih perubahannya? Calon debitur KUR BRI wajib tahu tentang perihal ini.
Baca juga, KUR Himbara 2023 Ini Sudah Dibuka, Yuk Daftar!
Permenko Baru Tentang Pedoman Pelaksanaan KUR
Singkatnya, argumen lambatnya penyaluran KUR BRI tahun ini di sebabkan oleh adanya Permenko Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR nan dikeluarkan pada Januari 2023.
Dari segi suku bunga, nan dulunya tidak ada konsep graduasi, menjadi ada graduasi di tahun 2023 ini. Selain itu, dari persyaratan arsip juga ada beberapa penambahan.
Jadi bukan hanya jumlah alokasinya saja nan naik dari Rp 370 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 450 trilun. Kita juga mesti siap dengan perubahan kebijakannya.
Lebih jelasnya yuk simak info perincian tentang perubahan kebijakan KUR BRI 2023 berikut sampai akhir!
1. Suku Bunga
Kebijakan pertama nan mengalami perubahan ialah mengenai suku bunga.
Bank BRI memberlakukan suku kembang KUR nan berbeda. Perbedaan suku kembang ini di dasarkan pada plafon dan status sebagai debitur baru ataulama.
Kabarnya, patokan baru inilah nan disebut-sebut menjadi penghambat KUR BRI tahun ini.
Nasabah KUR tyang hendak meminjam KUR tahun ini dengan plafond di bawah Rp 10 juta bakal di kenakan kembang sebesar 3% saja per tahunnya.
Kemudian bagi pengguna baru KUR dengan plafon di atas Rp 10 juta kembang KUR nya sebesar 6%. Sedangkan untuk debitur lama nan bakal melakukan pinjaman KUR kedua kalinya bakal bertindak suku kembang 7%, selanjutnya 8% (ketiga kali) sampai dengan 9% (keempat kali dan seterusnya).
Hal ini di sampaikan secara resmi oleh Asep Nugraha Sukma selaku Vice President Micro Sales Management Division Bank BRI pada aktivitas Bincang Bahari di Youtube KKP.
2. Syarat Pengajuan KUR BRI 2023
Bank BRI sudah menyampaikan arsip apa saja nan perlu di lampirkan saat mengusulkan KUR. Dokumen tersebut di antaranya KTP, Kartu Keluarga, Akta nikah, dan Surat Izin Usaha.
Nah rupanya pada tahun 2023 ini, sesuai Pemenko NOmor 1 Tahun 2023 Bank BRI menambahkan patokan untuk melampirkan BPJS Ketenagakerjaan bagi debitur nan meminjam KUR diatas Rp 100 juta.
Dengan adanya syarat ini harapannya bisa memberikan kemudahan dengan sistem asuransi (sampai Rp 42 juta), khususnya bagi para pelaku upaya super mikro. Misalnya jika butuh modal usaha, menutupi hutang lain ataupun ekspansi bisnis.
Selain itu Bank BRI juga mewajibkan untuk menyertakan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bagi debitur nan hendak melakukan pinjaman dengan plafon di atas Rp 50 juta.
Untuk mengusulkan KUR selanjutnya, bagi pengguna lama wajib untuk melunasi pinjaman sebelumnya. Jadi bagi nan belum lunas, jangan berambisi bakal mendapatkan KUR 2023.
Baca juga, Pencairan KUR 2023 Terhambat? Ini Kata Direktur Usaha Mikro BRI!
Penutup
Pengumuman bahwa KUR BRI sudah dibuka tentu membikin banyak pelaku UMKM nan sudah menantikan bahagia. Namun jangan lupa untuk memperhatikan perubahan patokan nan sudah di umumkan ya.
Setelah KUR sukses di cairkan, harapannya setiap pelaku UMKM dapat mengembalikan sesuai tenor nan di sepakati. Karena perihal ini bakal mempengaruhi keberlangsungan program ini kedepannya.
Jika terdapat kendala, pihak BRI biasanya membuka ruang obrolan untuk para debitur. Sehingga usahakan untuk berkomunikasi dengan baik.
Nah itulah beberapa perubahan kebijakan KUR BRI 2023. Semoga pengajuan KUR Anda melangkah lancar.