Bitcoin Turun Setelah Rate Cut, Ini Tiga Alasan Di Baliknya

Sedang Trending 2 hari yang lalu

– Setelah lama dinanti, akhirnya Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku kembang pertamanya di tahun 2025. Sesuai eskpektasi, suku kembang referensi dipotong 25 pedoman poin menjadi kisaran 4 persen hingga 4,25 persen pada Rabu (17/9/2025).

Namun alih-alih merespons dengan lonjakan harga, pasar mata uang digital justru turun tipis. Melansir dari coinpedia.org, kapitalisasi pasar mata uang digital dunia terkoreksi 1 persen ke kisaran US$ 4,1 triliun, sementara Bitcoin (BTC) sempat menyentuh titik rendah di US$ 114.940 sebelum pulih sedikit ke US$ 115.698 saat tulisan ini ditulis.

Keputusan pemangkasan suku kembang semestinya menjadi angin segar bagi aset beresiko seperti kripto. Tapi kali ini, reaksi pasar berbeda. Setidaknya, ada tiga argumen utama di kembali turunnya nilai hari ini.

1. Efek “Sell the News”

Pasar sudah mengantisipasi pemangkasan 25 bps selama berminggu-minggu. Ketika hasilnya betul-betul diumumkan, banyak trader langsung mengambil untung.

Fenomena ini biasanya disebut sebagai ‘sell the news‘, ketika trader membeli rumor sebelum event, lampau menjual begitu buletin resmi keluar.

Karena tidak ada kejutan besar (seperti pemotongan 50 bps), banyak posisi bullish dibuka sebelumnya langsung ditutup untuk mengamankan profit.

Baca Juga: Sonic Sedang Ulangi Jejak BONK? Analis Ini Bilang Sangat Mirip

2. The Fed Tetap Jalankan Quantitative Tightening (QT)

Meski suku kembang turun, The Fed tetap melanjutkan kebijakan pengetatan kuantitatif (QT). Artinya, mereka terus mengurangi neraca keuangannya dengan menjual surat utang pemerintah dan obligasi lainnya.

“Komite bakal tetap mengurangi kepemilikan Treasury dan surat berbobot lembaga,” tulis The Fed dalam pernyataannya.

Kebijakan QT secara efektif menarik likuiditas dari pasar, nan berpotensi menghalang reli aset mata uang digital jangka menengah.

3. Momentum Teknis nan Mulai Melemah

Selama beberapa pekan terakhir, Bitcoin dan Ethereum memimpin sentimen bullish di pasar kripto. Namun, momentum itu sekarang mulai kehilangan tenaga.

  • Solana (SOL) kesulitan menembus level US$ 250.
  • XRP kandas memperkuat di atas US$ 3,20.
  • Ethereum (ETH) menghadapi tembok pasokan berat di US$ 4.777.

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun esensial mendukung kenaikan, pasar tetap butuh pemicu kuat baru untuk melanjutkan tren naik.

Apa Selanjutnya?

Meski pasar turun tipis, perlu dicatat bahwa The Fed juga mengisyaratkan pemangkasan tambahan sebesar 50 bps sebelum akhir 2025. Jika ini betul terjadi, bisa menjadi katalis jangka menengah untuk kebangkitan nilai kripto, asalkan disertai bahwa QT juga bakal dikendurkan.

Untuk saat ini, pasar tampaknya sedang mengambil nafas, menunggu arah nan lebih jelas dari pernyataan lanjutan The Fed dan dinamika likuiditas global.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya