Bocoran Resmi! Macbook Pro Oled Touchscreen Rilis 2026-2027

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Telset.id – Selama lebih dari satu dekade, Apple dengan tegas menolak kehadiran layar sentuh di Mac. Tapi kini, segalanya mungkin berubah. Bocoran terbaru dari analis terpercaya Ming-Chi Kuo mengindikasikan bahwa Apple sedang mempersiapkan MacBook Pro OLED pertama dengan support touchscreen. Kapan peluncurannya? Bisa jadi akhir 2026 alias awal 2027. Apakah ini akhir dari era “Mac tanpa sentuhan” nan selama ini dipegang teguh?

Bagi Anda nan sudah lama mengikuti perkembangan Apple, pasti ingat sungguh gigihnya perusahaan ini mempertahankan filosofi desainnya. Sementara pesaing seperti Microsoft dengan Surface Laptop-nya sudah lama mengangkat layar sentuh, Apple memilih jalan berbeda. Tapi era berubah, dan kebutuhan pengguna pun berkembang. Generasi muda nan tumbuh dengan iPhone dan iPad sekarang mengharapkan setiap layar dapat merespons sentuhan jari. Dan Apple, sebagai perusahaan nan selalu mendengarkan pasar, tampaknya siap beradaptasi.

Sebelumnya, upaya terdekat Apple untuk menghadirkan komponen sentuh pada Mac adalah melalui Touch Bar. Strip kaca tipis di atas keyboard nan pertama kali muncul tahun 2016 itu memang menjadi fitur menarik. Ia berfaedah sebagai permukaan kontrol nan dapat disesuaikan, menawarkan kemudahan akses ke beragam fitur tanpa kudu mengubah esensial macOS. Namun, Touch Bar akhirnya dihentikan pada MacBook Pro 13 inci dengan M2 nan secara diam-diam di-discontinue Apple tahun 2023. Mengapa? Karena fitur ini dianggap sebagai “setengah langkah” – tidak sepenuhnya menggantikan tombol fisik, sekaligus tidak memberikan faedah layar sentuh penuh.

Roadmap Produk: Dari M5 Hingga M6 dengan OLED

Menurut laporan Kuo, rencana Apple cukup jelas. Perusahaan bakal meluncurkan MacBook Pro berkekuatan M5 pada tahun 2025, nan kemudian diikuti oleh MacBook Pro OLED dengan chip M6 generasi berikutnya. Artinya, kita mungkin hanya tinggal dua siklus produk lagi sebelum menyaksikan redesain besar-besaran pada lini MacBook. Transisi ini tidak hanya tentang menambahkan layar sentuh, tetapi juga peningkatan signifikan dalam teknologi tampilan dengan mengambil panel OLED nan menawarkan kontras lebih tinggi dan warna lebih hidup.

Lalu, gimana dengan lini produk lainnya? Menariknya, Kuo juga memberikan petunjuk bahwa teknologi touchscreen ini mungkin tidak bakal menjadi eksklusif untuk MacBook Pro high-end saja. Laporan menyebut Apple sedang mengerjakan MacBook entry-level dengan prosesor bergaya iPhone. Produk generasi pertama nan rencananya mulai diproduksi massal pada Q4 2025 mungkin belum menyertakan layar sentuh, tetapi penerusnya – nan diharapkan datang tahun 2027 – kemungkinan besar bakal memilikinya. Ini berfaedah MacBook Air juga bakal mendapatkan input sentuh, setidaknya dalam waktu dekat.

Mengapa Sekarang? Analisis Pergeseran Strategi Apple

Bagi Apple, langkah ini masuk logika secara strategis. Selama bertahun-tahun, perusahaan dengan sengaja menjaga jarak antara produk Mac dan iPad. Tapi pemisah antara laptop dan tablet semakin kabur, dan konsumen modern menginginkan perangkat nan dapat beradaptasi dengan beragam mode penggunaan. Menambahkan layar sentuh pada MacBook bakal mendorong produk ini lebih dekat ke iPad, menciptakan ekosistem nan lebih terintegrasi.

Pertanyaannya: apakah macOS siap untuk transformasi ini? Sistem operasi nan didesain untuk input pointer (trackpad dan mouse) kudu melalui penyesuaian signifikan untuk memberikan pengalaman sentuh nan mulus. Apple mungkin bakal mengambil pendekatan bertahap, mirip dengan nan mereka lakukan dengan transisi dari Intel ke chip Apple Silicon. Atau mungkin mereka punya kejutan lain nan belum terungkap?

Perkembangan ini juga menarik untuk diamati dari perspektif persaingan. Dengan MacBook Pro Lipat Terbaru Berukuran 20,5 inci nan dikabarkan sedang dalam pengembangan, ditambah dengan mengambil layar sentuh, Apple jelas tidak mau ketinggalan dalam penemuan corak aspek perangkat. Mereka memahami bahwa pasar premium tidak hanya tentang performa, tetapi juga tentang pengalaman pengguna nan unik dan diferensiasi produk.

Dampak pada Pengguna dan Ecosystem Apple

Bagi pengguna setia Apple, perubahan ini bisa menjadi angin segar alias justru pertanyaan besar. Bagaimana aplikasi nan ada bakal beradaptasi? Akankah developer kudu merancang ulang interface mereka untuk mendukung input sentuh? Dan nan paling penting: apakah fitur ini bakal betul-betul berguna, alias hanya menjadi gimmick marketing belaka?

Sejarah membuktikan bahwa Apple tidak pernah setengah-setengah dalam mengimplementasikan fitur baru. Ketika mereka memutuskan untuk menghapus port USB-A dan HDMI, alias menghilangkan Touch Bar, semua dilakukan dengan pertimbangan matang. Mungkin kali ini pun sama – keputusan untuk menambahkan layar sentuh datang setelah bertahun-tahun penelitian dan pengembangan, memastikan bahwa fitur ini betul-betul menambah nilai, bukan sekadar mengikuti tren.

Bagi mereka nan tertarik dengan perkembangan teknologi display, berita tentang MacBook Air 15 Inci dengan chip M2 dan kemungkinan mengambil OLED di masa depan menunjukkan komitmen Apple terhadap kualitas visual. Dan sementara kita menunggu revolusi touchscreen MacBook, produk seperti ViewSonic Proyektor X1 tetap menjadi pilihan menarik untuk kebutuhan intermezo rumahan.

Jadi, bersiaplah untuk menyambut era baru MacBook. Dengan sentuhan jari, kita mungkin bakal berinteraksi dengan macOS dengan langkah nan sama sekali berbeda. Dan seperti biasa, Apple mungkin bakal membuktikan bahwa mereka tahu kapan waktu nan tepat untuk mengubah patokan permainan – alias dalam perihal ini, mengubah layar nan selama ini hanya bisa ditatap, menjadi layar nan bisa disentuh.

Selengkapnya