Hologram Ai Stan Lee Bakal Hadir Di La Comic Con, Kontroversi?

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Telset.id – Bayangkan berjumpa Stan Lee secara langsung, berbincang, dan berpotret bersama. Mimpi nan mustahil? Tidak lagi. Los Angeles Comic Con minggu depan bakal menghadirkan hologram AI Stan Lee nan interaktif. Sebuah terobosan teknologi alias langkah kontroversial nan memanfaatkan warisan legenda Marvel?

Proto Hologram dan HyperReal, dua perusahaan di kembali proyek ambisius ini, menciptakan pengalaman nan memungkinkan visitor berinteraksi dengan hologram Stan Lee. Dengan bayar $15-20, fans bisa masuk ke booth khusus, dan apalagi mengeluarkan tambahan biaya untuk selfie alias percakapan privat selama tiga menit. Tapi benarkah ini nan diinginkan Stan Lee semasa hidup?

Bob Sabouni, kepala Stan Lee Legacy Programs, berupaya meyakinkan bahwa hologram ini hanya bakal mengucapkan hal-hal nan sesuai dengan nilai dan perkataan Stan Lee semasa hidup. “Kami membangun bunyi nan setia, tidak selalu kata per kata, tetapi selalu setia dalam semangat, konteks, dan maksud,” katanya. Namun, pertanyaan etis tetap menganga: bisakah kita betul-betul mengetahui kemauan seseorang nan telah tiada?

Warisan alias Eksploitasi?

Stan Lee meninggal pada 2018 di tengah laporan tentang orang-orang di sekitarnya nan berupaya memanfaatkan kesuksesannya. Satu sumber apalagi menggambarkan situasi saat itu sebagai “kekacauan”. Kehadiran hologram AI ini, sayangnya, tidak bisa lepas dari bayang-bayang pemanfaatan tersebut. Apalagi, Lee tidak bisa lagi mengatakan “tidak” alias memberikan persetujuan—sesuatu nan apalagi sempat diperdebatkan di akhir hidupnya.

Chris DeMoulin, CEO Kamikaze Entertainment (induk LA Comic Con), memihak proyek ini. Ia mengaku pernah bekerja dengan Lee pada 2010-an dan menyaksikan langsung sungguh Lee mencintai hubungan dengan penggemar. “Ini semua tentang membantu memperluas warisan Stan—sesuatu nan dia sendiri bicarakan ketika tetap hidup,” ujarnya. DeMoulin menegaskan bahwa hologram ini bukan Stan Lee nan sebenarnya, tetapi lebih seperti “documenter langsung” nan memungkinkan fans mengenal siapa Stan Lee sebenarnya.

Teknologi dan Tantangan Etis

Penggunaan AI untuk menghidupkan kembali figur publik nan telah meninggal bukanlah perihal baru, tetapi selalu menuai pro dan kontra. Di satu sisi, teknologi seperti ini memungkinkan generasi baru merasakan pengalaman berjumpa ikon seperti Stan Lee. Di sisi lain, rumor consent, etika, dan batas penggunaan AI tetap sangat abu-abu.

Proto Hologram, perusahaan nan juga menciptakan cermin interaktif untuk promosi movie The Conjuring: Last Rites, jelas punya track record dalam menghadirkan pengalaman immersive. Tapi apakah immersive selalu berfaedah etis? Pertanyaan ini mungkin hanya bisa dijawab oleh waktu—dan tentu saja, oleh para fans nan bakal mengalami langsung hologram ini.

Bagi Anda nan penasaran, Los Angeles Comic Con berjalan pada 26-28 September. Datang, lihat, dan nilai sendiri: apakah hologram AI Stan Lee layak disebut sebagai penghormatan, alias justru pelanggaran lembut terhadap warisan seorang legenda?

Sementara itu, perkembangan teknologi hologram dan AI terus berlanjut. Seperti trend shopping virtual nan semakin populer, alias penemuan kamera smartphone nan memungkinkan konten imajinatif semakin mudah diakses, hologram AI Stan Lee mungkin hanya salah satu dari banyak terobosan nan bakal mengubah langkah kita berinteraksi dengan dunia—dan dengan masa lalu.

Selengkapnya