Telset.id – Bayangan “Bendgate” nan sempat menghantui pengguna iPhone 6 Plus sepertinya tak bakal terulang pada generasi terbaru. iPhone Air, ponsel tertipis Apple dengan ketebalan hanya 5,6mm, baru saja menghadapi uji ketahanan paling sadis dari JerryRigEverything. Hasilnya? Cukup mengejutkan.
Dengan frame titanium grade 5 nan diklaim dua kali lebih kaku dan 60% lebih elastis dibanding aluminium, iPhone Air menunjukkan ketangguhan nan impresif. Bahkan saat ditekan dari depan dan belakang, ponsel ini bisa kembali ke corak semula tanpa kerusakan permanen. Tapi tentu saja, JerryRigEverything tidak berakhir sampai di situ.
Uji ketahanan dimulai dengan tes lecet pada layar. Ceramic Shield 2 milik Apple terbukti lebih handal dari nan diperkirakan, hanya menunjukkan goresan pada level 7 skala Mohs. Ini lebih baik dibanding pesaing seperti Samsung Galaxy S25 Ultra dengan Gorilla Armor 2 nan sudah tergores di level 6. Nelson, sang penguji, apalagi berbual bahwa “Apple merusak kalimat jagoan saya” lantaran komentarnya tentang goresan tidak lagi relevan.
Namun, tidak semua klaim Apple sukses dipenuhi. Coating anti-reflektif nan digadang-gadang rupanya tidak seefektif nan dijanjikan. Dalam kondisi pencahayaan terang, iPhone Air tetap menunjukkan silau nan lebih banyak dibanding Galaxy S24 Ultra, memberikan catatan mini dalam performa layarnya.
Momen paling menegangkan datang saat uji bending. Dengan menggunakan crane scale, Nelson memberikan tekanan hingga 216 pound (98kg) sebelum akhirnya kaca depan retak dan frame mengalami deformasi permanen. nan menarik, apalagi dalam kondisi tertekuk, kaca belakang tidak pecah dan ponsel tetap tetap berfungsi.
Frame Titanium: Pembeda Utama
Keberhasilan iPhone Air dalam uji ketahanan ini tidak lepas dari penggunaan frame titanium grade 5. Material premium ini tidak hanya memberikan kekuatan struktural tetapi juga menjaga berat ponsel tetap ringan. Bandingkan dengan iPhone 17 Pro Max nan juga menggunakan material high-end namun dengan pendekatan berbeda.
Elastisitas frame titanium memungkinkan ponsel menahan tekanan nan signifikan sebelum akhirnya mengalami deformasi permanen. Ini adalah peningkatan besar dibanding model-model sebelumnya nan menggunakan aluminum, seperti nan terjadi pada era “Bendgate”.
Ceramic Shield 2: Perlindungan Ekstra
Selain frame titanium, Ceramic Shield 2 juga berkedudukan krusial dalam ketahanan iPhone Air. Teknologi kaca ini tidak hanya tahan lecet tetapi juga bisa menahan tumbukan nan cukup keras. Meskipun akhirnya retak di bawah tekanan ekstrem, performanya tetap tergolong luar biasa untuk ponsel setipis ini.
Keberhasilan Apple dalam menghadirkan ponsel tipis namun handal ini membuktikan bahwa penemuan material memang membuahkan hasil. Seperti nan juga ditunjukkan dalam klaim ketahanan baterai iPhone 15, Apple tampaknya serius memperhatikan aspek durability dalam produk-produk terbarunya.
Jadi, apakah iPhone Air layak disebut sebagai ponsel tangguh? Jawabannya: ya, dengan catatan. Untuk penggunaan sehari-hari, ponsel ini lebih dari cukup tangguh. Tapi jika Anda berencana mengujinya dengan crane scale seperti JerryRigEverything, mungkin perlu berpikir dua kali.
Kekurangan utama tetap pada coating anti-reflektif nan tidak sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Namun secara keseluruhan, iPhone Air sukses membuktikan bahwa tipis tidak kudu berfaedah rapuh. Dan nan paling penting: “Bendgate 2.0” tampaknya tidak bakal terjadi.
Bagi nan penasaran dengan komparasi ketangguhan antara Apple dan Samsung, beberapa fitur unggulan Samsung memang tetap menjadi pembeda menarik antara kedua raksasa teknologi ini.