Us$ 112 Juta Dilenyapkan, Koreksi Solana Hajar Posisi Long Leverage

Sedang Trending 11 jam yang lalu

– Solana (SOL) tergelincir ke level terendah dua minggu di nomor US$ 213 pada hari Selasa (23/9/2025), di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar mengenai kondisi makroekonomi global. Penurunan ini menandai koreksi sekitar 12 persen dalam 48 persen, memicu likuidasi lebih dari US$ 112 juta posisi long leverage, berasas info CoinGlass.

Melansir dari cointelegraph.com, antusiasme pasar nan sempat muncul setelah pemangkasan suku kembang oleh The Fed pada hari Rabu rupanya pudar dengan cepat. Kekhawatiran baru mengenai tekanan inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja mendorong pelaku pasar kembali ke mode defensif, dan SOL menjadi salah satu aset nan terkena dampaknya paling keras.

Menariknya, meskipun nilai SOL sempat menyentuh US$ 253 pekan lalu, funding rate untuk perjanjian perpetual SOL tetap mendekati nol. Ini menunjukkan bahwa trader tidak menunjukkan dorongan untuk mendongkrak nilai lebih tinggi menggunakan leverage, sinyal bahwa optimisme mulai mengendur.

Pada kondisi normal, funding rate berkisar antara 6 persen hingga 12 persen, dengan pembeli bayar biaya tersebut untuk mempertahankan posisi long. Namun, pada 14 Agustus, funding rate sempat melonjak ke 30 persen. Kini, netralitas funding rate di bawah level nilai tinggi justru menunjukkan bahwa pasar belum siap mengambil resiko lebih jauh ke atas.

Apa Ini Koreksi Sehat?

Jika memandang pola historis, koreksi tajam di Solana justru seringkali menjadi titik masuk strategis. Pada 19 Agustus, funding rate sempat negatif setelah nilai SOL turun 13,5 persen dalam lima hari. Namun, nilai segera rebound ke US$ 206 pada 24 Agustus.

Pola serupa terjadi awal bulan itu, funding rate negatif diikuti penurunan 19 persen, lampau lonjakan 25 persen beberapa hari kemudian.

Artinya, sentimen jangka pendek tidak selalu mencerminkan tren jangka menengah, dan fase “shakeout” seperti ini bisa membuka kesempatan akumulasi, bagi mereka nan cukup sabar dan strategis.

Baca Juga: Mandi Darah Pasar Kripto, US$ 1,6 Miliar Longs Hangus Dalam Sehari

Turunnya Aktivitas Jaringan dan Munculnya Kompetitor Baru

Namun bukan hanya aspek makro nan menekan SOL. Aktivitas jaringan Solana menurun tajam, dengan jumlah address aktif turun 28 persen dalam sepekan, dan biaya jaringan menyusut 15 persen. Di saat nan sama, Ethereum mencatat kenaikan biaya 28 persen dan BNB Chain melonjak 74 persen.

Salah satu penyebabnya adalah migrasi volume ke Aster, platform derivatif baru berbasis BNB Chain nan didukung oleh YZI Labs (eks Binance Labs) dan mendapat support publik dari mantan CEO Binance, Changpeng Zhao. Aster menawarkan perdagangan tanpa MEV dan fitur-fitur canggih nan menarik minat trader aktif.

Dengan munculnya pemain seperti Hyperliquid dan Aster, kelebihan kompetitif Solana mulai diuji, terutama jika Aster betul-betul mengembangkan jaringan blokchainnya sendiri.

Ada Potensi Rebound dari Dukungan Institusional

Meski tekanan jangka pendek terasa kuat, potensi pemulihan SOL belum sepenuhnya hilang. Salah satu sinyal positif datang dari Fitell Corp (FTEL), perusahaan asal Australia nan menerbitkan surat utang konversi senilai US$ 100 juta untuk membangun strategi treasury berbasis Solana. Dana ini bakal digunakan untuk mengelola yield dari strategi on-chain dan derivatif.

Selain itu, Solana tetap memimpin dalam volume transaksi dan address aktif, serta menempati posisi kedua dalam total value locked (TVL), menurut DefiLlama. Angka-angka ini menjadi alas esensial nan dapat mendorong pemulihan nilai saat minat akibat kembali.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya